Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Senin, 31 Oktober 2016

Company Profile 2016


GLANZ INTERIOR
1. LATAR BELAKANG
Berawal dari hobi membuat desain pada saat masih kuliah yang kemudian bermunculan ide – ide desain sampai hampir semua software saya pelajari untuk mendapatkan desain yang realistik. Berbekal bakat teknik dari almarhum simbah yang juga pembuat furnitur dan rasa ketertarikan yang sangat tinggi saya mulai belajar memproduksi, mulai dari desain, perencanaan produksi, pemilihan bahan, pemotongan, assembling, sampai finishing. Tak jarang batuk-batuk kena serbuk gergaji, kotor-kotor sampai belepotan lem, semua jerih payah tersebut tergantikan saat klien kami merasa puas setelah melihat hasil kerja kami.
Hobi yang kemudian saya putuskan untuk menjadikannya sebagai sebuah unit usaha dengan merekrut empat orang tenaga dari Jepara yang terkenal trampil di bidang furnitur, dan jadilah GLANZ Interior. Dengan mengambil kata GLANZ yang berasal dari bahasa Jerman yang artinya bersinar, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi semua.
Glanz Interior yang berdiri pada tanggal 23 maret 2012 di Jl. Raya Legok-Karawaci no 20, Tangerang. Dalam perjalannannya Glanz Interior pernah berubah nama menjadi Glanz Kitchenset dengan mengambil spesifikasi pekerjaan hanya pada interior furnitur. 

2. MAKSUD DAN TUJUAN
Pemilihan nuansa dan desain yang tepat dapat mempengaruhi emosi dan kreatifitas anda dalam bekerja dan berkehidupan sosial. Dengan memberikan pelayanan terbaik, kami siap membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi dan memberikan kemudahan bagi klien untuk merealisasikan ide dan keinginannya dalam memenuhi kebutuhan interior, baik hunian maupun kantor. Dengan berbekal pengalaman di bidang perencanaan dan pembuatan interior, kami siap berbagi keindahan dimanapun anda menginginkannya. Custom Product merupakan produk yang dikerjakan atau dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan klien. Oleh karena itulah ketelitian dan presisi ruang sangat diutamakan dan menjadi perhatian penting dalam pengerjaan produk kami, sehingga sesuai dengan keinginan klien.
Dalam menjalankan usaha ini tentunya kami mengutamakan kepuasan dan kenyamanan pelanggan. Kami selalu menerima saran dan kritik dari pelanggan, karena kami sadar karena pelanggan kami ada, karena pelanggan kami besar dan karena pelanggan pula kami selalu memperbaiki diri.

3. VISI DAN MISI
CV. Glanz adalah ungkapan CINTA kepada Desain Interior. Menjadi penyedia jasa desain dan produksi interior adalah VISI kami dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan klien. Kreatif, inovatif, dan perbaikan yang kontinyu menjadi MISI kami demi tercapainya visi.

4. LINGKUP PENGERJAAN
Kami menangani berbagai macam kebutuhan interior seperti : 
4.1.Home Living
Rumah adalah tempat yang paling tepat untuk merefleksikan kepribadian diri anda. Kami siap membantu untuk menjadikan rumah anda sebagai rumah idaman. Adapun jenis interior rumah yang kami kerjakan adalah :
4.1.1.Room Set : meliputi main bedroom (tempat tidur utama & backdrop, nakas, bench, lemari pakaian utama, meja rias utama, tv cabinet). Kids Bedroom (tempat tidur anak & Backdrop, lemari pakaian anak, meja belajar anak, meja rias, tv cabinet).
4.1.2.Dinning Set : Meja makan utama & kirsi makan, Meja makan teras & kursi makan.
4.1.3.Kitchenset : meliputi Pantry (minibar, dapur bersih), Wet Kitchen (dapur kotor)
4.1.4.Living area : meliputi sofa tamu & meja, sofa keluarga &meja, credenza, meja konsul, tv cabinet, partisi, dll.
4.2.Show Room / Shop
Showroom merupakan area untuk menjual dan memperkenalkan produk yang kita miliki. Untuk memberikan kesan menarik, penataan toko / showroom harus dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan interest effect yang sangat besar dari pengunjung. Adapun jenis interior toko yang kami kerjakan antara lain :
4.2.1.Showroom : meliputi meja counter, casheer counter, meja display, showcase, waiting lounge, dll.
4.2.2.Restaurant / cafe : meliputi meja dan kursi makan, casheer counter, showcase, service table, lounge, VIP area, buffet area, kitchen area, meja kerja, dll.
4.2.3.Toko : meliputi casheer counter, meja display, show case, dll.
4.3.Office / Kantor
Penataan interior kantor lebih terfokus pada pola kerja dan aktifitas sehari-hari di dalam kantor. Mekanisme dan sirkulasi kerja menjadi faktor pertimbangan utama dalam perancangan interior kantor. Diharapkan perancangan interior kantor dapat menunjang aktifitas kerja dan meningkatkan totalitas serta loyalitas kerja pada perusahaan. Jenis interior kantor yang kami kerjakan  meliputi office desk and chair, cubical office, receptionist counter, casheer counter, director area, managing area, waiting lounge, meeting room, pantry, dll. 

5. PELAYANAN DAN JASA
Kami membarikan kemudahan bagi klien yang ingin merancang kebutuhan interior sesuai keinginannya. 
5.1.Tangerang
CP          : AGUS SURYAWAN, ST
HP          : 082 314 930 013 / 085 640 131 183 (WA)
e-mail : agussuryawan_glanz@yahoo.com
Alamat : Jl. Raya Kelapa Dua – Legok No. 20. Karawaci, Tangerang
5.2.Bandung
CP          : ACHMAD SYAFIK, SE 
HP          : 085 221 254 225
e-mail : a.syafik@yahoo.com
Alamat : Jl. Raya Cipatik No. 14 Rt 01 Rw 02, Kelurahan Kopo, Soreang, Bandung 
Untuk kepuasan pelanggan kami memberikan garansi produk selama satu bulan setelah pemasangan.

6. QUALITY CONTROL
Cara kerja yang rapih dengan pengawasan yang cukup terpantau membuat kami yakin untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk klien kami. Pemilihan bahan dan finishing yang tepat juga merupakan faktor utama kami dalam pengerjaan order. Kualitas bahan yang kami gunakan selalu dipilih secara langsung dengan grade quality A1 yang merupakan bahan dengan kualitas impor. Untuk itu mutu dan kualitas bahan menjadi faktor penting yang mendorong kami untuk bisa tetap dipercaya oleh klien.

Doa Jelang Persalinan Ibu Hamil


Menjelang persalinan Sayidatina Fathimah RA, RAsulullah SAW memanggil Ummu Salamah dan Zainab binti Jahsyin. Nabi Muhammmad SAW meminta keduanya untuk mwmbaca ayat Kursi dan surat Al-A‘raf ayat 54 di dekat Sayidatina Fathimah RA. Kecuali itu, Rasulullah SAW meminta keduanya membaca Surat Al-Falaq dan An-Nas di dekat Fathimah.

Sebagaimana mana dimaklum, bunyi surat Al-A‘raf ayat 54 adalah sebagai berikut.

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Artinya, “Sungguh, Tuhanmu adalah Allah, yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutup malam dengan siang yang mengiringinya dengan segera. Dia menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang yang tunduk di bawah perintah-Nya. Ingatlah, hanya milik Allah segala penciptaan dan segala urusan. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-A‘raf ayat 54).

Hadits ini diriwayatkan oleh Sayidatina Fathimah RA yang kemudian disebutkan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar. Dalam karyanya itu, Imam An-Nawawi menganjurkan orang di sekitar ibu hamil yang akan bersalin untuk membaca banyak doa di saat genting (doa kurob).

Salah satu doa kurob yang diajarkan Rasulullah SAW adalah berikut ini.

لا إله إلا الله العظيم الحليم ، لا إله إلا الله رب العرش العظيم ، لا إله إلا الله رب السموات ورب الأرض رب العرش الكريم.  يا حي يا قيوم ، برحمتك أستغيث

Lâ ilâha illallâhul ‘azhîmul halîm. Lâ ilâha illallâhu rabbul ‘arsyil ‘azhîm. Lâ ilâha illallâhu rabbus samâwâti wa rabbul ardhi rabbul ‘arsyil karîm. Yâ hayyu, yâ qayyûm, bi rahmatika astaghîts 

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang maha agung lagi maha santun. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan arasy yang megah. Tiada tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan arasy yang mulia. Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, lagi Maha Jaga. Hanya kasih-sayang-Mu yang kuharapkan.”

Ada baiknya juga memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW seperti Shalawat Nariyah, dan shawalat lainnya. (Alhafiz K)

Doa ketika Terpaan Angin Keras Menakutkan


Angin adalah salah satu dari tentara Allah. Angin dapat membawa berkah satu ketika. Pada tempo lain, angin dapat mendatangkan bencana luar biasa. Karenanya kita dianjurkan untuk banyak berdoa kepada Allah SWT untuk menggerakkan angin keberkahan untuk umat manusia dan makhluk semesta.

Ketika ada angin keras menerpa, Rasulullah mengajarkan kitta untuk membaca doa seperti berikut ini.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا رِيْحًا

Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîha wa khairamâ ursilat bih, wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîha wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj‘alhâ rahmatan, wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban. Allâhummaj‘alhâ riyâhan, wa lâ taj‘alhâ rîhan.

Artinya, “Tuhanku, kepada-Mu aku mohon kebaikan angin ini, kebaikan yang terkandung di dalamnya, dan kebaikan tujuan dihembuskannya. Kepada-Mu aku berlindung dari unsur negatif angin ini, unsur negatif yang terkandung di dalamnya, dan unsur negatif tujuan dihembuskannya. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai rahmat. Jangan jadikan ia sebagai azab. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai angin baik, bukan angin yang membawa akibat negatif.”

Panik merupakan sikap manusiawi ketika melihat kejadian luar biasa seperti angin yang bertiup sangat kuat. Akan tetapi ada baiknya kita berdoa dan berpasrah kepada Allah SWT sebagai pengendali makhluk-Nya termasuk angin.

Doa ini dicantumkan Imam Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. (Alhafiz K)

Minggu, 30 Oktober 2016

Mengenal sejarah penulisan kitab Ushul-Fiqih

Sebelum mengeluakan fatwa, para ulama harus terlebih dahulu mengetahui kaidah yang dapat digunakan untuk menggali hukum amaliah dari dalil yang terperinci. Pengetahuan ini bersumber dari disiplin ilmu klasik, yaitu Ushul al-Fiqh. Tiada fiqh tanpa melalui Ushul al-Fiqh. Kalau ilmu fiqh bicara soal halal-haram, maka ilmu Ushul al-Fiqh bicara proses yang mendasari halal-haram tersebut.
Imam Syafi'i (w. 204 H) dianggap sebagai ulama yang pertama kali secara sistematis menulis kitab Ushul al-Fiqh lewat karyanya al-Risalah.

Setelah itu bermunculan kitab yang ditulis para ulama untuk menjelaskan (syarh) apa yang disampaikan Imam Syafi'i dan ada pula yang mengkritisi isi kitab beliau. Para ulama Iraq yang mengikuti mazhab Hanafi misalnya seperti al-Kannani(w. 289 H) dan al-Qummi (w. 305 H) masing-masing menulis kitab al-Hujjah fi al-Radd 'ala al-Syafi'i dan Ma Khalafa fihi al-Syafi'i al-Iraqiyyin fi Ahkam al-Qur'an. Tentu saja para ulama pengikut Imam Syafi'imempertahankan dan menjelaskan kitab al-Risalah, misalnya nama-nama seperti al-Sayrafi (w. 330 H), al-Nisaburi (w. 365 H), dan al-Jawzaqi (w. 388). Dibutuhkan sekitar 2 abad untuk para ulama memperdebatkan disiplin ilmu ushul al-fiqh yang dikembangkan oleh Imam Syafi'i.

Pada abad 5 Hijriah, para ulama mulai menyusun ulang isi kitab ushul al-Fiqh. Dua ulama besar yang terkenal sebagai hakim agung pada masanya merintis ulang usaha ini. Al-Qadli al-Baqillani (w. 402) ulama ahlus sunnah wal jama'ah dari mazhab Maliki digelari Syekh Ushuliyyin setelah menulis al-Taqrib wal Irsyad. Sayangnya kitab ini dikabarkan sempat hilang dan hanya kita ketahui pentingnya kitab ini dari sejumlah ulama klasik yang sering merujuk pada karya besar ini. Kabarnya belakangan kitab ini ditemukan dalam bentuk manuskrip di Cairo.

Al-Qadli Abdul Jabbar (w. 415 H) yang merupakan tokoh Mu'tazilah menulis kitab Ushul al-Fiqh berjudul al-'Amd (dua jilid). Kitab ini dikomentari oleh Abu al-Husayn al- Basri (w. 435 H) dalam al-Mu'tamad fi Ushul al-Fiqh. Beliau ini ulama yang cukup "aneh" karena dalam ilmu kalam mengikuti mazhab Mu'tazilah namun dalam hal fiqh beliau mengikuti mazhab Syafi'i.

Al-Juwayni (w. 478 H) yang diberi gelar Imam al-Haramain, selain meringkas kitab al-Baqillani, juga menulis kitab sendiri yang juudlnya al-Burhan fi Ushul al-Fiqh. Imam al-Haramain ini merupakan guru dari Imam al-Ghazali. Yang menarik, Imam al-Haramain mengaitkan antara ilmu kalam dengan Ushul al-Fiqh. Beliau juga lebih jauh menjelaskan berbagai topik yang dibahas oleh Imam Syafi'i. Namun demikian, sebagai seorang ulama kaliber dunia, beliau juga turut menyampaikan kritikan terhadap Imam Asy'ari dan Imam Syafi'i serta ulama lainnya. Keberanian beliau ini mendapat komentar tajam dari para ulama seperti al-Maziri (w. 536 H) dan al-Abyari (w. 616 H) dari mazhab Maliki yang tidak bisa menerima Imam al-Haramain mengkritik Imam Malik.

Imam al-Ghazali (w. 505 H) meneruskan gaya kontroversial gurunya. Tidak tanggung-tanggung Imam al-Ghazali menulis 4 kitab berbeda dalam disiplin ilmu ini. Kitab terakhirnya yang dijadikan rujukan luas yaitu al-Mustasfa. Imam al-Ghazali juga tidka segan berbeda pandangan dengan Imam Syafi'i. Jadi hal yang wajar saja kalau murid berbeda pandangan dengan guru atau bahkan kakek gurunya. Tapi tetap saja Imam al-Haramain dan Imam al-Ghazali tidak keluar dari mazhab Syafi'i, tidak seperti Imam Abu Tsaur, Imam Ahmad dan Imam Dawud yang ketiganya mendirikan mazhab sendiri.

Bagaimana dengan mazhab di luar Syafi'i? Al-Sarkhasi (w. 423 H) dari mazhab Hanafi yang digelari Syamsul al-A'immah menulis kitab al-Ushul. Begitu juga Imam al-Jassas (w. 370 H) menulis kitab dengan judul serupa. Sebelumnya ada lagi al-Dabusi (w. 340 H) yang menulis Taqwim al-Adillah. Pengaruh al-Dabusi dan Sarakhsi dalam pembahasan ushul al-fiqh di mazhab Hanafi sangat kuat. Corak pembahasan Syafi'iyah dan jumhur ulama (Mutakallimin) dengan Hanafiyah dalam kajian Ushul al-Fiqh memang berbeda.

Pada abad ketujuh Hijriah, disiplin ilmu Ushul al-Fiqh sudah dianggap mapan. Maka mulailah pada periode ini penggabungan kitab, peringkasan dan penjelasan atas ringkasan kitab-kitab sebelumnya. Empat kitab utama yaitu al-'Amd, al-Mu'tamad, al-Burhan dan al-Mustasfa digabung pembahasannya oleh dua ulama besar. Pertama, al-Amidi (w. 631 H) dari mazhab Syafi'i meringkasnya dalam al-Ihkam fi Usul al-Ahkam. Lantas diringkas kembali oleh Ibn Hajib (w. 646 H) dalam Muntaha al-Sul. Oleh pengarangnya sendiir, buku ini kemudian diringkas kembali dalam Mukhtasar Ibn al-Hajib. Lantas pembahasan yang sudah ringkas, diberi komentar panjang oleh 'Udad al-Din al-Iji (w. 756 H), al-Syirazi (w. 710 H) dan al-Asfahani (w. 749 H).

Kedua, Fakhr al-Din al-Razi dari mazhab Syafi'i (w. 606 H) menulis al-Mahsul yang merupakan ringkasan dan gabungan dari 4 kitab utama di atas. Dari mazhab Maliki, Imam al-Qarafi (w. 684 H) menulis Tanqih al-Fusul fi Ikhtisar al-Mahsul. Ringkasan al-Mahsul ini kemudian diberi penjelasan sendiri oleh beliau dalam kitabnya Syarh Tanqih al-Fusul. Al-Armawi (w. 656) ikut meringkaskan al-Mahsul dalam kitabnya al-Hasil (Tahsil al-Mahsul). Al-Baydawi (w. 685) kemudian meringkaskan kembali al-Hasil dalam karyanya Minhaj al-Wusul.

Namun karena diringkas dari ringkasan orang jadi susah mengerti karena itu al-Asnawi (w. 772 H) menjelaskan Minhaj-nya al-Baydawi dalam kitabnya Nihayat al-Sul. Begitu juga al-Badakshyi berusaha menjelaskannya dalam Manahij al-Uqul yang populer dengan nama Syarh Badakhsyi. Kitab Nihayat al-Sul karya Asnawi diberi penjelasan yang luar biasa oleh Prof Abu Nur Zuhair dalam kitab Ushul al-Fiqhnya. Abu Nur Zuhair ini guru Abah saya di al-Azhar Cairo dan kabarnya Syekh Ali Gomaa, mantan mufti mesir juga pernah belajar pada Syekh Nur Zuhair ini.

Abah tidak hanya belajar di dalam kelas kepada Syekh Nur Zuhair, tetapi juga belajar langsung di kediamannya. Caranya unik, sambil bersalaman, dan lutut bertemu lutut, Syekh Nur Zuhair menjelaskan isi kitabnya, dan Abah diminta mengulangi penjelasannya tersebut. Kitab Syekh Nur Zuhair ini pula-lah yang diajarkan Abah kepada saya, dan saya mewarisi kitab yang Abah pakai saat belajar dulu dengan gurunya lengkap dengan catatan Abah di pinggir kitab. Inilah perjalanan kitab Ushul al-Fiqh dari Imam Syafi'i sampai abad modern ini. Inilah pula sanad kajian Ushul al-Fiqh yang saya miliki.

Jikalau anda belum pernah belajar dengan mendalam akan kitab Ushul al-Fiqh dan anda tidak memiliki sanad keilmuan dalam bidang ini, mohon anda menahan diri untuk tidak sembarangan mengeluarkan fatwa ini halal - ini haram tanpa pondasi Ushul al-Fiqh yang kuat, apalagi kalau anda dengan enteng di medsos memaki para ulama atau para sarjana Syari'ah hanya karena pendapatnya tidak anda setujui. Alih alih membantah dengan ilmu, anda hanya mampu mencaci-maki yang hal itu jauh dari akhlak yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Berbeda pendapat antara ulama itu hal biasa, asalkan tetap dilakukan dengan ilmu dan akhlak. Berbeda pendapat di kalangan awam itu luar biasa, sampai caci maki dan menuduh kesana-kemari karena tanpa ilmu dan tanpa akhlak.

Saya ingin menutup catatan ini dengan sebuah puisi selepas saya sowan ke makam Imam Syafi'i di Cairo pada tahun 2012. Untuk Imam Syafi'i peletak pondasi dasar ilmu Ushul al-Fiqh mari kita bacakan al-fatihah...

Sang Imam
Ku lihat engkau berbaring dengan tenang
Ku saksikan setiap detik beterbangan pahala jariyah ke tubuhmu
dari setiap bacaan, amalan maupun doa pengikutmu di penjuru dunia
Fatwamu bagaikan ibu (al-Umm) yang menyapih mereka
Argumentasimu menjadi surat pengantar (al-Risalah) bagi ibadah mereka
Ujung karpet terbuka
dan ku saksikan bekas tapak kaki al-Musthafa
Adakah yang lebih menggetarkan ketika engkau sang pembela Sunnah
didatangi langsung oleh al-Musthafa di saat wafatmu?
Tabik,

Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School

Jumat, 28 Oktober 2016

Imam al-Ghazali dan Pentingnya Mengenali Diri Sendiri

Khutbah I

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhamad al-Ghazali dalam kitabnya Kîmiyâ’us Sa‘âdah mengatakan bahwa mengenal diri (ma‘rifatun nafs) adalah kunci untuk mengenal Allah. Logikanya sederhana: diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita; bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah? Imam al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah “man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya).

Dalam Surat Fusshilat ayat 53 juga ditegaskan:

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى؟ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di dunia ini dan di dalam diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar.”

Tentu saja yang dimaksudkan Imam al-Ghazali di sini lebih dari sekadar pengenalan diri secara lahiriah: seberapa besar diri kita, bagiamana anatomi tubuh kita, seperti apa wajah kita, atau sejenisnya. Bukan pula atribut-atribut yang sedang kita sandang, seperti jabatan, status sosial, tingkat ekonomi, prestasi, dan lain-lain. Lebih dalam dari itu semua, yang dimaksud dengan “mengenal diri” adalah berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar:

Siapa aku dan dari mana aku datang? Ke mana aku akan pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini, dan di manakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan?

Di sini kita diantarkan untuk memilah, mana yang bersifat hakiki dalam diri kita dan mana yang tidak. Serentetan pertanyaan sederhana namun sangat kompleks. Butuh perenungan diri untuk menjawab satu persatu pertanyaan tersebut. Jawabannya mungkin sudah sangat kita hafal, tapi belum tentu mampu kita resapi sehingga menjiwai keseluruhan aktivitas kita.

Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,

Untuk mengenali diri sendiri, Imam al-Ghazali mengawali penjelasan dengan menyebut bahwa dalam diri manusia ada tiga jenis sifat: (1) sifat-sifat binatang (shifâtul bahâ’im), sifat-sifat setan (shifâtusy syayâthîn), sifat-sifat malaikat (shifâtul malâikah).

Apa itu sifat-sifat binatang? Seperti banyak kita jumpai, binatang adalah makhluk hidup dengan rutinitas kebutuhan bilogis yang sama persis dengan manusia. Mereka tidur, makan, minum, kawin, berkelahi, dan sejenisnya. Manusia pun menyimpan kecenderungan-kecenderugan ini, dan bahkan memiliki ketergantungan yang nyaris tak bisa dipisahkan. Watak-watak tersebut bersifat alamiah dan dalam konteks tertentu dibutuhkan untuk mempertahankan hidup.

Yang kedua, sifat-sifat setan. Setan adalah representasi keburukan. Ia digambarkan selalu mengobarkan keja¬hatan, tipu daya, dan dusta. Demikian pula orang-orang yang memiliki sifat setan. Sementara yang ketiga, sifat-sifat malaikat berarti sifat-sifat yang senantiasa menerungi keindahan Allah, memuji-Nya, dan mentaati-Nya secara total.

Ringkasnya, kebahagiaan hewani adalah ketika ia kenyang, mampu memuaskan hasrat dirinya, atau sanggup mengalahkan lawan untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri—atau paling banter untuk keluarganya. Sedangkan kebahagiaan setan adalah tatkala berhasil mengelabuhi yang lain atau memproduksi keburukan. Sementara kebahagiaan malaikat ialah saat diri kian mendekat kepada Allah dan semua aktivitas merupakan cerminan dari kedekatan itu. 

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah,

Imam al-Ghazali mengatakan bahwa diri manusia layaknya sebuah kerajaan yang terbagi dalam empat struktur pokok: jiwa sebagai raja, akal sebagai perdana menteri, syahwat sebagai pengumpul pajak, dan amarah sebagai polisi.

Syahwat memiliki karakter untuk menarik manfaat, kenikmatan, dan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ia befungsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu. Sementara amarah berfungsi melindungi dari berbagai ancaman atau mudarat, karenanya ia identik dengan karakter berani, cenderung kasar dan keras. Keduanya penting untuk kehidupan manusia. Dengan syahwat manusia tahu akan kebutuhan makan, misalnya; dengan amarah, ia mengerti akan perlunya membela diri ketika serangan mengancam. Namun syahwat dan amarah harus didudukkan di bawah kendali akal dan tentu saja di bawah raja.

Apabila syahwat dan amarah menguasai akal/nalar maka kerajaan terancam runtuh. Sebab susunan “kekuasaan” tak terjalan menurut kontrol seharusnya. Syahwat yang di luar kendali akal dan jiwa akan memunculkan sifat-sifat buruk seperti rakus atau tamak. Sementara amarah yang tak terkendali akan menimbulkan kebencian dan kecurigaan berlebihan sehingga muncul sikap-sikap membabi buta dan semena-mena. 

Akal pun mesti berada di bawah kendali jiwa atau hati (qalb). Akal memang memiliki potensi yang istimewa: berpikir, berimajinasi, menghafal, dan lain-lain. Bila ia bertindak liar maka potensi akal untuk menjadikan manusia sebagai tukang tipu daya atau semacamnya sangat mungkin. Kalau kita pernah mendengar kalimat “orang pintar yang gemar minterin (memperdaya) orang lain” maka itu tak lain akibat akal bertolak belakang dengan nurani alias tak berada dalam naungan jiwa yang bersih.

Untuk mencapai jiwa yang berkuasa utuh, Imam al-Ghazali menekankan adanya perjuangan keras dalam olah rohani (mujâhadah) demi proses pembersihan jiwa atau tazkiyatun nafs. Jiwa yang jernih akan memicu munculnya cahaya ilahi yang member petunjuk manusia akan jalan terbaik bagi langkah-langkahnya.

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا

Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh (muhajadah) untuk untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (Al-'Ankabut: 69)

Semoga kita termasuk orang-orang yang lebih banyak belajar mengenali diri sendiri, ketimbang menilai orang lain, untuk menggapai kebahagiaan hakiki.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Alif Budi Luhur

Rabu, 26 Oktober 2016

Tips Mengecat Helm


Yang harus diperhatikan jika ingin cat tidak mudah terkelupas adalah kebersihan bagian yg akan dicat, untuk helm berbahan plastik gunakan ampelas yang halus ( 1000-1200 ) karena bahan plastik konturnya mudah rusak sehingga jika ampelas terlalu kasar permukaan helm nya malah jadi kasar bukannya halus, kalau berbahan Fiber boleh menggunakan yg lebih kasar sedikit.
untuk hasil terbaik sebelum dicat semprotkan dulu Epoxy berguna untuk menutup pori-pori dan menambah daya lekat cat, kalau ada baret yg cukup dalam, harus di dempul dulu sebelum di Epoxy.
halus kan dengan ampelas no.1000 bila Epoxy sudah kering. harap perhatikan jika permukaan helm sudah didempul dan diEpoxy dengan benar dan diampelas dengan merata maka akan terlihat mengkilap dan ini bisa menghasilkan hasil ahir yg sempurna baik dari segi kualitas dan akan sangat mengkilap jika nanti sudah dicat dan di Vernis.
gunakan bahan yg sama (duco),jangan mencampur bahan cat Sintetis seperti Avian dengan cat Akrilik atau polyuretane karena pekerjaan akan berantakan/gagal karena lain bahan lain pula reaksi kimianya.
jika ingin menggunakan cat instan (pylox) gunakan juga dengan merk yg sama kecuali kita sudah tau bahan dasar catnya sama.

Trus gimana cara ngecat motor yang bener agar warnanya kelihatan kinclong,? ?
biasanya yg bikin gak kinclong lg itu salah waktu ngeclear/vernish...
cat sih sesuaiin dgn kondisi dompet aja, cargloss, sikken ato yg murah2 laennya jg gpp tp buat clear/vernish minimal pake sikken... 
klo ngecat sendiri sih paling abis cm 250 - 400rb berikut glitter ato cat bunglon

kuncinya di thinner.... 
sebaiknya gunakan thiner mrk impala,gurita atau cobra yang  penting jenisnya, 
utk cat minimal pake thinner jenis B, 
trus utk clear/vernish wajib pake jenis A pengen gampang sih pake jenis A aja semua. 
jgn pake thinner biasa ato jenis C soalnya itu buat ngebilas.
soal perbandingan campuran itu tergantung kebiasaan yg ngecat biasa encer ato langsung tebel biasanya 1 : 3 – 5
untuk pengecatan cara hemat :
1. ampelas area yg akan d cat smp bersih.
2. dasari dgn epoxy di usahakan jgn terlalu tipis/tebel ( camp. epoxy+hardener+tiner A ).
3. ampelas kembali setelah lap. epoxy kering smp halus.
4. cat dasar bisa warna putih/silver ( camp. cat dasar+tiner ND = 1 : 0.5 )
5. cat warna sesuai dgn keinginan,di usahakan sampai 3x lapis agar warna yg d hasilkan max ( camp. cat warna + tiner ND = 1 : 0.5 )
6. setelah kering baru lap. clear di usahakan pk clear yg bermutu dan d semprot smp 3-5 lapis krn daya tahan mutu dan warna di tentukan oleh clearnya ( camp. clear + hardener + tiner acrilic = 1 : 0.1-0.4 )
7. untuk proses pengeringan di usahakan jgn jemur langsung di terik matahari cukup d anginkan saja.
8. merk cat bisa platinum/danaglos dll.

untuk pengecatan cara hebat :
1. ampelas area yg akan d cat smp bersih.
2. dasari dgn epoxy di usahakan jgn terlalu tipis/tebel ( camp. epoxy+hardener+tiner A ).
3. ampelas kembali setelah lap. epoxy kering smp halus.
4. cat dasar bisa warna silver ( camp. cat dasar+tiner acrilic = 1 : 0.3 )
5. cat warna sesuai dgn keinginan,di usahakan sampai 4x lapis agar warna yg d hasilkan max ( camp. cat warna + tiner acrilic = 1 : 0.3 )
6. setelah kering baru lap. clear di usahakan pk clear yg bermutu dan d semprot smp 3-5 lapis krn daya tahan mutu dan warna di tentukan oleh clearnya ( camp. clear + hardener + tiner acrilic = 1 : 0.1 )
7. untuk proses pengeringan di usahakan jgn jemur langsung di terik matahari cukup d anginkan saja.
8. merk cat bisa lenosal/blinken/sikkens/spieshecker.
9. klo bisa mulai pemilihan epoxy-thiner-cat-clear 1 merk,compresor min 1 PK,spray gun.
Dasar pengecatan vespa

1. Dimulai dengan memperhatikan tingkat simetris vespa dan kelengkungan tiap lekukannya. Setelah vespa dipreteli, pasang dop dan spakbor ga usah dilepas. Dimulai dengan mengetok bagian body yang kurang simetris menjadi simetris dan ketok pula kelengkungan lekuk di bodi, asalkan tidak keluar dari garis lengkung yang diinginkan. Perhatikan spakbor dan dop ketika dipasang, sesuaikan lubang dan penahan dop tutup mesin jangan sampai melengkung ketika dipasang, diteruskan dengan menyesuaikan posisi baut pengikat bagasi agar ketika bagasi dipasang simetris dengan tutup mesin.
Sempurnakan dengan mengetok lekukan kecil terutama bagian yang cembung dengan cara diketok palu. Agar rapi gunakan kayu datar sebagai alas permukaan yang diketok, bila perlu gunakan pula kayu datar dibelakang permukaan yang diketok.

2. Tahap berikutnya menentukan apakah cat dan dempul akan dibuang seluruhnya atau hanya sebagian. Bila sebagian, perhatikan bagian yang cembung dan daerah sekitar karat. Congkel bagian yang cembung atau terkelupas dan sudah berkarat sampai terlihat bagian terluar dari karat. Ketok pelan di bagian yang dicurigai ada karat dibawahnya dengan menggunakan objeck yang kecil. Bila suara yang keluar tidak seperti dari benda padat, congkel bagian tersebut sampai ditemukan karat. 

3. Jika terdapat lubang atau sobekan, maka harus di las. Las pada tahap ini. 
Tips : Jangan pernah vespa di las ketika tidak simetris karena hasil las akan mengunci ketidak simetrisan bahan.

4. Dilanjutkan dengan tahap pengamplasan. Gunakan amplas dengan nomor kecil seperti 80 atau sikat baja bila perlu untuk mempercepat pengerjaan. Gunakan amplas lebih halus semisal no 240 ( kurang lebih )untuk penghalusan sampai besi yang terbuka bersih dari karat. 
Tips : Pengamplasan di tahap ini tidak boleh menggunakan air. Bagian besi yang terbuka harus bersih dari air ataupun minyak. Jangan membiarkan besi terbuka terlalu lama sampai tahap pengecatan dasar. Bila lewat dari 6 jam di tahap ini ulangi pengamplasan dengan amplas halus/240 sampai besi terlihat mengkilap dan bersih.

5. Tahap pengecatan dasar menggunakan epoxy atau meni. Setelah permukaan dilap bersih semprot dengan cat epoxy/ meni secara merata. Tips : Campuran thinner dan epoxy jangan terlalu encer. Aduk dahulu epoxy atau meni yang ada di kaleng cat sampai bagian yang mengendap tercampur merata. Pengecatan dasar yang baik terlihat dari warna yang flat/ dop dan ketika diraba permukaannya kasar. Setelah cat dasar kering amplas lagi dengan amplas no 360 ( kurang lebih ) sampai permukaan halus ketika diraba dan bintik pori hilang/ sangat kecil. jemur/panaskan bagian yang akan dicat agar cat lebih menempel. Bila bagian cat dasar ada yang habis diamplas, cat lagi dengan epoxy pada permukaan itu saja, dan haluskan ketika kering. Penting bahwa semua permukaan besi yang terbuka harus tertutup epoxy.

6. Tahap berikutnya adalah pendempulan. Dempul bagian yang penyok dengan bidang lebih besar dari bidang yang penyok. Pendempulan yang baik sama dengan pengecatan yaitu dilakukan berlapis. 
Tips : Untuk penyok yang berdekatan lebih baik didempul pada satu bidang yang besar. Pencampuran hardner pada dempul harus memperhatikan cuaca sekitar. Perbanyak hardner ( warna oranye ) bila cuaca terlalu dingin. Ketika membuka kaleng dempul baru, aduk resin dempul sampai rata jangan terlihat seperti ada minyak diatasnya. Bila dempul yang diinginkan lebih keras , campurkan resin fiberglass secukupnya sesuai yang diinginkan. 
Gunakan object datar dan tidak keras ( seperti sendal jeit bekas ) sebagai pegangan amplas ( amplas ditaruh diatasnya ) agar pengamplasan dempul di bagian datar atau dengan kelengkungan lebar tidak bergelombang. Pengamplasan dilakukan ketika dempul cukup kering dan belum terlalu keras agar lebih mudah dan cepat pengerjaannya. Gunakan isolasi untuk membentuk nat atau lekukan. Bila belum terbiasa mendempul aduk adonan dempul sedikit saja agar tidak kering sebelum dipakai.

7. Pengamplasan dempul awal agar cepat, gunakan amplas kasar misal no 80 bila perlu pembentukan dempul menggunakan sikat baja kecil yang tajam agar lebih cepat. Bila bentuk sudah mendekati yang diinginkan gunakan amplas kasar kembali. Pengamplasan harus menggunakan air , bersihkan amplas secara berkala di air dan juga permukaan yang diamplas. Bila sudah terbentuk gunakan amplas no 240 sampai permukaanya halus dan tidak ada baret bekas sikat baja atau amplas kasar. Ulangi pendempulan bila masih terdapat kekurangan.

8. Tahap pengecatan dasar akhir. Cat kembali seluruh permukaan dengan menggunakan epoxy secara merata. Gunakan teknik yang sama seperti pengecatan dasar sebelumnya. Jangan lupa amplas sampai halus ketika cat sudah kering.
Tips : Lakukan pengamplasan setiap tahap pengecatan.

9. Ketika seluruh permukaan yang tertutup epoxy sudah halus dan bersih ( gunakan lap bersih untuk membersihkan, hidari bekas minyak atau sabun/deterjen pada lap) persiapan pengecatan warna bisa dimulai. Campur cat dengan thinner jangan terlalu encer. Mulai dilakukan pengecatan pertama.
Tips : jarak antara airgun dengan permukaan akan tergantung dari kekuatan angin yang disemprotkan. Tidak perlu menggunakan tekanan angin yang terlalu besar sebab hanya mengakibatkan pemborosan. Campuran cat dan thinner jangan terlalu encer agar cepat menutup. Campuran thinner dan cat berikutnya semakin encer agar lebih rapi.

10. Amplas permukaan setelah kering. Gunakan amplas sedang ( kurang lebih 240 ) sampai permukaan terlihat halus dan bintik pori hilang/ cukup kecil. Selalu gunakan air ketika mengamplas. Ulangi pengecatan1 atau 2 kali lagi atau sampai warna merata dan dirasakan cukup.
Tips : Untuk warna2 terang, setelah epoxy terakhir cat permukaan dengan warna perak agar warna yang dihasilkan lebih cerah. Tidak perlu menggunakan thinner yang baik sampai tahap pengecatan warna paling akhir. Untuk warna cerah semakin bagus kualitas thinner semakin cerah warna yang dihasilkan. Untuk warna merah dan kuning bila ingin hasil yang optimal, setelah pengecatan dengan warna perak, dilanjutkan dengan cat warna putih sampai cukup merata ( tidak usah sampai benar2 rata ) baru pengecatan warna tersebut dapat dilakukan.

11. Setelah pengecatan warna tahap akhir dan kering, amplas kembali permukaan sampai halus dan bintik pori hilang/ cukup kecil. Pada tahap ini dan selanjutnya gunakan amplas yang lebih halus semisal no 360. Bersihkan permukaan bila perlu menggunakan air dan shampo motor atau sabun yang mampu menghilangkan lemak ( seperti sabun cuci piring ). Pastikan bekas sabun benar2 hilang dan semua permukaan bersih sebelum tahap pengecatan clear/ vernish.

12. Campur clear/gloss dan thinner jangan encer untuk pengecatan gloss awal. Cat seluruh permukaan.
Tips : Cat seluruh permukaan dengan merata dan sedikit lebih tebal. Jemur /panaskan bagian yang akan dicat sampai hangat/panas. Pindahkan bagian yang akan dicat ke tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Pengecatan dilakukan ketika permukaan mulai dingin/ sedikit hangat. Pengecatan harus searah dan tertib mulai tahap ini. Artinya pengecatan jangan lompat2. Ketika mulai dari depan, teruskan pengecatan sampai belakang kemudian stop. Jangan menggunakan tekanan angin yang besar mulai tahap ini karena hasil yang didapat bisa agak buram.Pengecatan tahap ini lebih baik dilakukan di tempat yang anginnya kecil. Biarkan vespa di tempat teduh sampai riak vernish berkurang dan cukup kering. Pindahkan ke tempat panas bila sudah cukup kering dan aman dipindahkan.

13. Seperti biasa setelah kering amplas permukaan sampai halus. Lakukan langkah ini beberapa kali sampai dirasa cukup. Untuk pengecatan clear/gloss tahap terakhir, campuran di buat jangan terlalu encer dan tidak sekental yang pertama. Cat secara merata dan sedikit agak tebal. Pastikan pengecatan di tahap ini tidak ada kesalahan/ sangat minimal. Setelah selesai tahap ini bagian yang dicat harus dikeringkan sampai benar2 kering agar hasil yang dicapai maksimal. Sebagai acuan bila matahari cukup terik, jemur motor minimal 3 sampai 4 hari. Usahakan jangan terkena sejenis minyak atau bahan yang bersifat asam ( termasuk pula sabun/shampo).

14. Ketika sudah benar2 kering tahap finishing bisa dilakukan. Amplas seluruh permukaan sampai halus dan warna menjadi buram dengan menggunakan amplas no 1500 dan air. Bersihkan bagian yang dicat dengan lap kering dan jangan ditekan.

15. Cukup gunakan compound putih untuk tahap berikutnya. Lakukan penggosokan cat dengan compound sampai cat terlihat mengkilat. 
Tips : Gunakan kain lembut khusus buat compound. Ketika menggosok permukaan, gosok permukaan secara sejajar bolak balik dan tekan dengan cukup kuat. Tambahkan compound ketika penggosokan dilakukan untuk hasil yang maksimal dan mempercepat kerja.

16. Cuci dengan shampo motor/ sabun anti lemak sampai bersih kemudian keringkan. Bila masih ada bagian yang buram, ulangi penggosokan dengan compound di bagian tersebut. Ulangi pencucian bila sudah beres.

17. Tahap terakhir finishing. Bersihkan permukaan dengan lap bersih dan kering. Oleskan san poly dengan merata di seluruh permukaan. Gunakan lap bersih ketika mengoleskan dan jangan ditekan. Biarkan poles cukup kering kemudian lap dengan lap kering dan bersih sampai mengkilap ( lap baru bukan bekas mengoleskan san poly).

18. Cuci kembali dengan shampo motor dan keringkan dengan lap. Setelah ini baru kita bisa menggunakan poles yang diinginkan. 
Tips : Gunakan poles dengan bahan silikon jangan compound. Tidak perlu lagi dilakukan pencucian setelah pemolesan di tahap ini. Bila perlu gunakan poles dengan base teflon agar hasil lebih maksimal.

Tadarus

Gus Mus – Tadarus


Bismillahirrahmanirrahim
Brenti mengalir darahku menyimak firmanMu

Idzaa zulzilatil-ardlu zilzaalahaa
Wa akhrajatil-ardlu atsqaalahaa
Waqaalal-insaanu maa lahaa
(ketika bumi diguncang dengan dasyatnya
Dan bumi memuntahkan isi perutnya
Dan manusia bertanya-tanya: Bumi itu kenapa?

Yaumaidzin tuhadditsu akhbaarahaa
Bianna Rabbaka auhaa lahaa
Yaumaidzin yashdurun-naasu asytaatan
Liyurau a’maalahum
(Ketika itu bumi mengisahkan kisah-kisahnya
Karena Tuhanmu mengilhaminya
Ketika itu manusia tumpah terpisah-pisah
‘Tuk diperlihatkan perbuatan-perbuatan mereka)

Gus MusFaman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah
Waman ya’mal mitsqaala dzarratin syarran yarah
(Maka siapa yang berbuat sezarrah kebaikan pun akan melihatnya
Dan siapa yang berbuat sezarrah kejahatan pun akan melihatnya)

Ya Tuhan, akukah insane yang bertanya-tanya
Ataukah aku mukmin yang sudah tahu jawabnya?
Kulihat tetes diriku dalam muntahan isi bumi

Aduhai, akan kemanakah kiranya bergulir?
Diantara tumpukan maksiat yang kutimbun saat demi saat
Akankah kulihat sezarrah saja
Kebaikan yang pernah kubuat?
Nafasku memburu diburu firmanMu

Dengan asma Allah Yang Pengasih Penyayang
Wa’aadiyaati dlabhan
Falmuuriyaati qadhan
Fa-atsarna bihi naq’an
Fawasathna bihi jam’an
(Demi yang sama terpacu berdengkusan
Yang sama mencetuskan api berdenyaran
Yang pagi-pagi melancarkan serbuan
Menerbangkan debu berhamburan
Dan menembusnya ke tengah-tengah pasukan lawan)

Innal-insana liRabbihi lakanuud
Wainnahu ‘alaa dzaalika lasyahied
Wainnahu lihubbil-khairi lasyadied
(Sungguh manusia itu kepada Tuhannya Sangat tidak tahu berterima kasih
Sunggunh manusia itu sendiri tentang itu menjadi saksi
Dan sungguh manusia itu sayangnya kepada harta
Luar biasa)

Afalaa ya’lamu idza bu’tsira maa fil-qubur
Wahushshila maa fis-shuduur
Inna Rabbahum bihim yaumaidzin lakhabier
(Tidakkah manusia itu tahu saat isi kubur dihamburkan
Saat ini dada ditumpahkan?
Sungguh Tuhan mereka
Terhadap mereka saat itu tahu belaka!)

Ya Tuhan,
kemana gerangan butir debu ini ‘kan menghambur?
Adakah secercah syukur menempel
Ketika isi dada dimuntahkan
Ketika semua kesayangan dan andalan entah kemana?
Meremang bulu romaku diguncang firmanMu

Bismillahirrahmaanirrahim
Al-Quaari’atu
Mal-qaari’ah
Wamaa adraaka mal-qaari’ah
(Penggetar hati
Apakah penggetar hati itu?
Tahu kau apa itu penggetar hati?)
Resah sukmaku dirasuk firmanMu

Yauma yakuunun-naasu kal-faraasyil-mabtsuts
Watakuunul-jibaalu kal’ihnil-manfusy
(Itulah hari manusia bagaikan belalang bertebaran
dan gunung-gunung bagaikan bulu dihambur-terbangkan)

Menggigil ruas-ruas tulangku dalam firmanMu
Waammaa man tsaqulat mawaazienuhu
Fahuwa fii ‘iesyatir-raadliyah
Waammaa man khaffat mawaazienuhu faummuhu haawiyah
Wamaa adraaka maa hiyah Naarun haamiyah
(Nah barangsiapa berbobot timbangan amalnya
Ia akan berada dalam kehidupan memuaskan
Dan barangsiapa enteng timbangan amalnya
Tempat tinggalnya di Hawiyah
Tahu kau apa itu?
Api yang sangat panas membakar!)

Ya Tuhan
kemanakah gerangan belalang malang ini ‘kan terkapar?
Gunung amal yang dibanggakan
Jadikah selembar bulu saja memberati timbangan
Atau gunung-gunung dosa akan melumatnya
Bagi persembahan lidah Hawiyah?

Ataukah,
o, kalau saja maharahmatMu
Akan menerbangkannya ke lautan ampunan

Shadaqallahul’ Adhiem

Telah selesai ayat-ayat dibaca
Telah sirna gema-gema sari tilawahnya
Marilah kita ikuti acara selanjutnya
Masih banyak urusan dunia yang belum selesai
Masih banyak kepentingan yang belum tercapai
Masih banyak keinginan yang belum tergapai
Marilah kembali berlupa
Insya Allah Kiamat masih lama.
Amiin....


Selasa, 25 Oktober 2016

Surat Perjanjian Sewa Rumah

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH / KOST

Pada hari ini  Selasa  tanggal  empat  bulan Januari tahun dua ribu sembilan di kecamatan Keling Kabupaten Jepara.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ir. Abdul Azis 
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat  : Rt. 2 Rw. I Ds. Kelet Kec. Keling  59454

Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama

Nama  :  Suwandi, ST
Jenis Kelamin    :  Laki - laki
Pekerjaan :  Fasilitator Teknik Kec. Keling pada Program Nasional    Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ( PNPM-MP ) Tahun 2009
Alamat :  Kp. Subuh no. 76 Jl. Dr. Cipto Semarang, Jateng, Telp: 
  024-   8415960,  HP: 0812 2830 046
   

Selanjutnya disebut  sebagai pihak Kedua 

Pihak pertama dan Pihak kedua sepakat mengadakan perjanjian sewa menyewa 1 unit  rumah / kost  dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Sewa rumah/kost terhitung mulai tanggal  04  Januari 2009  sampai dengan  31 Desember  2009  
2. Biaya sewa  yang disetujui antara kedua belah pihak adalah sebesar              Rp. 150.000,- perbulan
3. Pembayaran dilakukan  setiap awal bulan/ semester/awal tahun dan dilakukan secara tunai
4. Pihak kedua mendapat fasilitas satu kamar beserta isinya  dan dapat menggunakan fasilitas penunjang lainnya.
Dengan ditandatangani Surat Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju untuk memenuhi ketentuan tersebut diatas. Surat perjanjian sewa menyewa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
    Pihak Pertama  Pihak Kedua


   (Ir. Abdul Azis  )             ( Suwandi, ST )

Pantaskah Menyebarluaskan Foto Orang Sakit di Media Sosial?


Tak diragukan, Islam sangat menganjurkan tiap orang untuk berempati kepada sesama, termasuk menjenguk saat datang musibah sakit ataupun kematian. Anjuran ini tersebar dalam banyak teks hadits. Orang yang dijenguk pun bisa siapa saja, mulai dari keluarga, tetangga, ulama, hingga orang-orang yang membenci kita.

Menjenguk orang sakit adalah bagian dari ibadah yang utama. Saking pentingnya ibadah ini, dalam sebuah hadits riwayat Imam ath-Thabrani dijelaskan bahwa di antara kewajiban terhadap tetangga adalah menjenguknya kala sakit dan mengiringi jenazahnya saat meninggal dunia.

Penjenguk orang yang tertimpa musibah memiliki nilai lebih karena memang ia bukan sekadar penonton. Ada aspek solidaritas dalam aktivitas tersebut. Kehadirannya dibutuhkan sebab orang-orang yang sakit memerlukan ketenangan jiwa, motivasi, semangat, dan juga doa. Peran para penjenguk adalah memberikan itu semua. Lebih berfaedah lagi bila ada uluran tangan dalam bentuk lain, seperti biaya pengobatan atau sejenisnya.

Lantas, apakah tingkah sebagian penjenguk yang mengambil gambar orang sakit dan memublikasikannya ke media sosial seperti jamak dilakukan belakangan ini memenuhi etika tersebut? Foto-foto yang diumbar umumnya melukiskan kondisi pasien yang sedang tergolek lemah di atas ranjang, kadang bertelanjang dada, dan lengkap dengan cairan infus dan tancapan selang di rongga hidung dan mulut. Seberapa penting mengekspos gambar-gambar seperti ini?

Islam sangat menghormati privasi seseorang. Islam memuliakan manusia dan menjamin terlindunginya hak yang menyangkut kehormatan pribadinya. Termasuk jika privasi tersebut menyangkut dosa personal atau aib lainnya. Sebuah hadits mengingatkan:

مَنْ سَتَرَ مُسْلمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنيا وَالآخِرَة

“Barangsiapa menutup (aib/cacat) seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR Muslim)

Orang-orang yang sakit bisa jadi sangat tidak menginginkan gambar tentang keadaan dirinya yang ringkih, nelangsa, dan tak berdaya, tersebar bebas di media sosial semacam Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, BBM, atau lainnya. Walaupun, ia tahu ungkapan simpati dan doa pasti bakal membludak—bukan langsung kepada dirinya yang sedang sakit melainkan kepada akun si penyebar gambar. Tubuh adalah bagian dari citra kehormatan seseorang. Jika dalam kondisi normal sehari-hari saja seseorang berusaha berpenampilan bagus di hadapan orang lain, bagaimana mungkin dalam situasi “buruk” seperti itu rela ditonton banyak orang?

Para penjenguk barangkali bermaksud baik dengan mempublikasikan foto orang sakit. Bukan pamer kesalehan sosial, tapi sedang menggalang solidaritas dan doa dari lebih banyak orang lain. Atau mungkin sebatas menyampaikan informasi ke masyarakat bahwa si A tengah sakit. Namun, apakah penyebaran foto-foto itu sudah memperoleh izin dari yang bersangkutan? Tidak adakah cara yang lebih santun dan elegan dalam menggalang simpati selain dengan mengumbar foto-foto penderitaan dan ketidakberdayaan pasien?

Di sinilah perlunya dimengerti bahwa prinsip menjenguk orang sakit adalah meringankan beban penderitaan, atau minimal tak menambah ketidaknyamanannya. Niat baik memang penting, namun cara dan adab dalam mengejawantahkan niat tersebut juga tak kalah penting. Karena menyangkut privasi seseorang, maka yang harus ditekankan adalah restu atau izin dari si pemilik privasi. Karena menyangkut pula ranah publik, konten yang ditampilkannya pun seyogianya tak melanggar kepantasan di mata umum (‘urf). Garis etis ini tak hanya berlaku untuk foto penderita sakit, tapi juga gambar jenazah, korban kecelakaan, atau sejenisnya. 
Wallâhu a‘lam. 
(Mahbib)

Sabtu, 22 Oktober 2016

Surat Teguran Peringatan

SURAT TEGURAN ATAU PERINGATAN
Nomor : .....................................


Surat Peringatan ini ditujukan kepada :
Nama : .....................................
Jabatan : .....................................

Surat Peringatan diterbitkan berdasarkan :
Bahwa Sdr. ..................................... telah melakukan kesalahan berupa ; indisiplin dengan terlambat masuk kerja selama lebih dari lima kali dalam kurun waktu satu bulan. Sebagai seorang karyawan Sdr. ..................................... seharusnya mampu menjaga tatatertib kerja dan bersedia untuk tiba di lokasi kerja pada waktu yang telah ditentukan sebagaimana yang telah tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja.

Tujuan Penerrbitan Surat Peringatan ;
Tujuan diterbitkannya Surat Peringatan ini adalah untuk memberikan pengarahan sekaligus peringatan kepada Sdr. ..................................... agar bersedia mengamalkan tata tertib pekerjaan dan tidak melakukan kesalahan yang dapat merugikan pihak perusahaan.

Pemberian sanksi :
Sehubungan dengan tindakan Indisipliner yang Sdr. ..................................... lakukan, maka pihak perusahaan memberikan sanksi kepada Sdr. ..................................... berupa larangan untuk menggunakan fasilitas perusahaan meliputi.
1. Kendaraan inventaris
2. Peralatan elektronik
Sanksi yang diberlakukan kepada Sdr. ..................................... berlaku per tanggal ..................................... sampai dengan ..................................... 

Catatan :
Perusahaan hanya memberikan Surat Peringatan sekali. Dan jika Sdr. ..................................... dikemudian hari didapati kembali melakukan kesalahan yang sama, maka kami akan memberhentikan Sdr. ..................................... 

Demikian Surat Peringatan ini dikeluarkan untuk dapat dijadikan sebagai bahan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.


....................................., 20 ...............
Nama Perusahaan



Manager Personalia (HRD)

.....................................

Surat Perjanjian Sewa Tanah

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama  :
Pekerjaan  :
Alamat  :
Disebut pihak pertama sebagai pemilik tanah.

Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Disebut pihak kedua sebagai penyewa tanah.

Bahwa, kedua belah pihak sepakat mengadakan perjanjian sewa tanah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Bahwa, pihak pertama memiliki tanah yang terletak di
Sedang pihak kedua hendak menyewa tanah milik pihak pertama tersebut.
2. Bahwa, masa sewa tanah tersebut selama empat tahun terhitung mulai dari tanggal satu bulan juli tahun dua ribu enam belas dan berakhir tanggal tiga puluh bulan juni tahun dua ribu dua puluh, dengan sejumlah uang sebesar delapan juta lima ratus ribu rupiah, ketentuan dibayar secara lunas pada saat perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua pihak.
3. Bahwa, hal-hal yang tidak diatur secara rinci dalam perjanjian ini sudah dibicarakan secara lisan oleh kedua pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat oleh kedua pihak tanpa ada tekanan, ancaman atau paksaan serta tipu muslihat dari pihak manapun.

Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Tangerang, pada hari Senin tanggal dua puluh tujuh bulan juni tahun dua ribu enam belas.

Tangerang, 27 Juni 2016
Pemilik / Pihak I,




(.....................................................................)
Penyewa / Pihak II,




(.....................................................................)

Saksi-saksi,
1.  
2.  
3.  
4.  
5.  
 
Blogger Templates